Kajian non verba (ekspresi wajah)
Kajian yang bisa di lakukan selain semiotika adalah kajian nonverbal. Komunikasi nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu (Mulyana, 2010: 343)
Dalam
komunikasi manusia ada dua aspek penting yaitu komunikasi verbal dan nonverbal.
Komunikasi verbal berkaitan dengan bahasa lisan untuk menyampaikan pesan.
Sementara komunikasi nonverbal adalah proses mengkomunikasikan pesan melalui
bahasa wajah, gerakan tubuh, nada suara, kontak mata dan sebagainya. Dengan
demikian bahasa tubuh adalah salah satu cara yang paling berpengaruh dari
perilaku visual nonverbal, termasuk ekspresi wajah dan sebagainya. Ekspresi
wajah menyiratkan pengungkapan berbagai emosi dan perilaku interpersonal yang
mengungkapkan karakterisasi tertentu dari seseorang. Oleh karena itu, ekspresi
wajah adalah aspek penting komunikasi non verbal untuk komunikasi sosial,
terutama untuk mereka yang memungkinkan mengekspresikan dan memahami emosi dan mental
yang tak terucapkan.
Adapun bentuk komunikasi nonverbal yaitu Kinesics dan Paralanguage. Kinesics yaitu suatu nama teknis bagi studi mengenai gerakan tubuh digunakan dalam komunikasi. Gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, emosi, gerak isyarat, sikap badan, dan sentuhan. Sedangkan Paralanguage yaitu nonverbal yang kita dengar bagaimana sesuatu dikatakan. Melalui pengendalian empat utama karakteristik vokal, volume, rate, quality. Dari keempat karakteristik tersebut kita dapat melengkapi, menambah atau mempertentangkan makna yang terkandung dalam bahasa mengenai isi pesan. (Susanto, 2011: 125-131)
Di dalam kehidupan ada dua jenih yang menunjukan ekspresi wajah, yaitu ekspresi emosi positif dan negative yang di ungkapkan oleh orang – orang ekspresi wajah adalah untuk mengungkapkan bagaimana tanda-tanda nonverbal memiliki dampak pada diri mereka sendiri. Seperti yang kita temukan di kehidupan sehari – hari yaitu ada ekspresi Bahagia contohnya wajah dengan bibir yang tersyemun menandakan senang, jidad yang berkerut dan mata yang melirik ke atas dapat di artikan sebagai ekspresi sedang berfikir.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa objek kajian semiotika non verbal adalah bahasa tubuh atau gerakan tubuh.
Sehubungan dengan objek kajian non verbal ini, yang melainkan bahasa non verbal
dapat di pakai dalam kehidupan sehari hari.Sedangkan bahasa bahasa yang selalu
digunakan secara umum yang dipakai untuk berkomunikasi yaitu bahasa verbal,
sebagai penutur bahasa.
Daftar
pusta
-
Jurnal Cakrawala ISSN 1693 6248
-
PALAPA : Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu
Pendidikan Volume 7, Nomor 2, November 2019; p-ISSN 2338-2325; e-ISSN 2540-9697;
234-250 https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/palapa
Komentar
Posting Komentar